Seni Merangkai Bunga di Jepang (IKEBANA)

Posted by :

Patrick Jefferson

Date:

Monday, August 5, 2013

Sekarang Anime Planet bakal mulai share tentang Kebudayaan Jepang juga, biar kalian bisa mengenal Jepang sedikit demi sedikit... XD
Kalian kenal keluarga Yamanaka dari anime Naruto kan? Keluarga Yamanaka mempunyai anggota yang sangat mencintai bunga, mereka ahli dalam hal Ikebana (Seni Merangkai Bunga), bahkan keluarga Yamanaka juga membuka sebuah toko khusus menjual berbagai macam bunga lho!
Mau tau lebih lanjut tentang Ikebana? Langsung aja disimak artikel berikut! :D




Ikébana (生花) adalah seni merangkai bunga yang memanfaatkan berbagai macam bunga, rumput-rumputan dan dan tanaman dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya. Ikebana berasal dari negara Jepang namun telah meluas keseluruh dunia, termasuk Indonesia juga lho! Dalam bahasa Jepang, Ikebana juga dikenal dengan istilah kadō (華道 ; ka= bunga, do= jalan kehidupan) yang lebih menekankan pada aspek seni untuk mencapai kesempurnaan dalam merangkai bunga.

Di dalam Ikebana terdapat berbagai macam aliran yang masing-masingnya mempunyai cara tersendiri dalam merangkai berbagai jenis bunga. Aliran tertentu bahkan ada yang mengharuskan orang melihat rangkaian bunga tepat dari bagian depan saja, sedangkan ada aliran lain mengharuskan orang melihat rangkaian bunga yang berbentuk tiga dimensi sebagai benda dua dimensi saja.

Pada umumnya, bunga yang dirangkai dengan teknik merangkai dari Barat (flower arrangement) terlihat sama indahnya dari berbagai sudut pandang secara tiga dimensi dan tidak perlu harus dilihat dari bagian depannya saja.

Berbeda dengan seni merangkai bunga dari Barat yang bersifat dekoratif, Ikebana berusaha menciptakan harmoni dalam bentuk linier, ritme, dan warna. Ikebana tidak mementingkan keindahan bunga tapi pada aspek pengaturannya menurut garis linier. Bentuk-bentuk dalam Ikebana didasarkan tiga titik yang mewakili langit, bumi, dan manusia.

ASAL-USUL

Asal-usul Ikebana adalah tradisi mempersembahkan bunga di kuil Buddha di Jepang. Ikebana berkembang bersamaan dengan perkembangan agama Buddha di Jepang pada abad ke-6. 

Ada penelitian yang mengatakan Ikebana berasal dari tradisi animisme orang zaman kuno yang menyusun kembali tanaman yang sudah dipetik dari alam sesaui dengan keinginannya. Di zaman kuno, manusia merasakan keanehan yang terdapat pada tanaman dan menganggapnya sebagai suatu misteri. Berbeda dengan binatang yang langsung mati setelah diburu, bunga atau bagian tanaman yang sudah dipetik dari alam bila diperlakukan dengan benar tetap mempertahankan kesegaran sama seperti sewaktu masih ada di alam. Manusia yang senang melihat "keanehan" yang terjadi kemudian memasukkan bunga atau bagian tanaman yang sudah dipotong ke dalam vas bunga. Manusia zaman kuno lalu merasa puas karena menganggap dirinya sudah berhasil mengendalikan peristiwa alam yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan oleh manusia.

Ketakjuban manusia terhadap tumbuhan yang dianggap mempunyai kekuatan aneh juga berkaitan dengan pemujaan tanaman yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun (evergreen). Manusia zaman dulu yang tinggal di negeri empat musim percaya bahwa kekuatan misterius para dewa menyebabkan tanaman selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan tidak merontokkan daunnya di musim dingin.

SEJARAH

Menurut literatur klasik seperti Makura no sōshi yang bercerita tentang adat istiadat Jepang, tradisi mengagumi bunga dengan cara memotong tangkai dari sekuntum bunga sudah dimulai sejak zaman Heian. Pada mulanya, bunga diletakkan di dalam wadah yang sudah ada sebelumnya dan kemudian baru dibuatkan wadah khusus untuk vas bunga.

Ikebana dalam bentuk seperti sekarang ini baru dimulai para biksu di kuil Chouhouji Kyoto pada pertengahan zaman Muromachi. Para biksu kuil Chouhouji secara turun temurun tinggal di kamar (bou) di pinggir kolam (ike), sehingga aliran baru Ikebana yang dimulainya disebut aliran Ikenobō.

Di pertengahan zaman Edo, berbagai kepala aliran (Iemoto) dan guru besar kepala (Souke) menciptakan seni merangkai bunga gaya Tachibana atau Rikka yang menjadi mapan pada masa itu.

Di pertengahan zaman Edo hingga akhir zaman Edo, Ikebana yang dulunya hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan atau kaum samurai secara berangsur-angsur mulai disenangi rakyat kecil. Pada zaman itu, Ikebana gaya Shouka (seika) menjadi populer di kalangan masyarakat.

Ikebana mulai diperkenalkan ke Eropa pada akhir zaman Edo hingga masa awal era Meiji ketika minat orang Eropa terhadap kebudayaan Jepang sedang mencapai puncaknya. Ikebana dianggap memengaruhi seni merangkai bunga Eropa yang mencontoh Ikebana dalam line arrangement.

Sejak zaman Edo lahir banyak sekali aliran yang merupakan pecahan dari aliran Ikenobo. Pada bulan Maret 2005 tercatat 952 aliran Ikebana yang masuk ke dalam daftar Asosiasi Seni Ikebana Jepang.

GAYA RANGKAIAN IKEBANA

Ada 3 gaya dalam Ikebana, yaitu : Rikka, Shoka, dan Jiyuka.

Rikka (Standing Flower), adalah Ikebana gaya tradisional yang banyak dipergunakan untuk perayaan keagamaan. Gaya ini menampilkan keindahan landscape tanaman. Gaya ini berkembang sekitar awal abad 16. Ada 7 keutamaan dalam rangkaian gaya Rikka, yaitu: shin, shin-kakushi, soe, soe-uke, mikoshi, nagashi, dan maeoki.

Gambar Ikebana gaya Rikka

Shoka,  adalah rangkaian Ikebana yang tidak terlalu formal tapi masih tradisional. Gaya ini difokuskan pada bentuk asli tumbuhan. Ada 3 unsur utama dalam gaya Shoka, yaitu: shin, soe, dan tai. Sesuai dengan perkembangan zaman, sesudah Restorasi Meiji 1868, gaya ini lebih berkembang karena adanya pengaruh Eropa Nagaire arti bebasnya "dimasukan" (rangkaian dengan vas tinggi dengan rangkaian hampir bebas) dan Moribana (rangkaian ini menggunakan wadah rendah dan mulut lebar). Lalu pada tahun 1977 lahir gaya baru yaitu Shoka Shimputai, yang lebih modern, terdiri dari 2 unsur utama yaitu shu dan yo, dan unsur pelengkapnya ashirai.
 
Gambar Ikebana gaya Shoka

Jiyuka, adalah rangkaian Ikebana bersifat bebas dimana rangkaiannya berdasarkan kreativitas serta imajinasi. Gaya ini berkembang setelah perang dunia ke-2. Dalam rangkaian ini kita dapat mempergunakan kawat, logam, dan batu secara menonjol. 


Gambar Ikebana gaya Jiyuka


PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN

Buat kalian yang ingin mencoba untuk merangkai bunga (Ikebana) ada beberapa alat yang harus kalian persiapkan!

Hampir sama dengan peralatan merangkai bunga gaya Eropa, dalam Ikebana kita memerlukan kawat dari berbagai ukuran (ketebalan kawat), gunting (gunting khusus Ikebana), floral tape (warna hijau dan cokelat), selotip/lakban, tang kecil (untuk mematahkan bunga), kenzan (alas berduri tajam tempat mencucukan bunga), juga semacam pipet besar untuk mengambil air yang lama di vas ketika kita hendak mengganti airnya, batu-batuan kecil juga bisa dipergunakan bila kita mempergunakan vas/wadah/suiban tinggi.

BEBERAPA ALIRAN IKEBANA YANG TERKENAL

  • Ikenobou
  • Senkeiryuu
  • Sougetsu
  • Ohararyuu
  • Ryuuseiha
  • Mishouryuu
  • Mishouryuu Sasaoka
  • Saga Goryuu
  • Yamamura Goryuu
  • Youshin Goryuu
  • Kadouenshuu
  • Nihonkoryuu

0 comments:

Copyright © 2012 Catatan Anime | Accel World Theme|Powered byCatatan Anime | Designed by Patrick Jefferson